Beranda Headline Gadai Emas di Pegadaian Selamatkan Ekonomi Masyarakat di Tengah Pandemi

Gadai Emas di Pegadaian Selamatkan Ekonomi Masyarakat di Tengah Pandemi

822
0

Denpasar (NTBOne) – Pandemi COVID-19 tidak hanya mempengaruhi kondisi kesehatan dan sosial masyarakat, tapi hampir seluruh sektor ekonomi juga ikut kena imbas. Kondisi tersebut menyebabkan pendapatan masyarakat menurun. Namun di tengah situasi tersebut, produk gadai emas dari Pegadaian menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan dana dalam waktu relatif cepat.

“Produk gadai kami masih lancar karena masyarakat banyak yang pegang emas. Tidak hanya di Bali, tapi di NTT, dan NTB juga. Masyarakat ramai menyimpan emasnya di Pegadaian dari pada dijual,” kata Kepala Departemen Bisnis Pegadaian Kanwil VII Denpasar mewilayahi Bali, Nusa Tenggara Al Manfaluthy, di Denpasar Selasa (9/6/2020).

Menurut dia, banyak sekali yang merasa terbantu dengan gadai emas karena mudah dan cepat. Jika di lembaga lain mengerem beberapa aktivitas bisnisnya, Pegadaian justru terbuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Berdasarkan laporan data Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) VII, perkembangan Pegadaian Kanwil VII cukup baik. Outstanding Loan (OSL) Pegadaian pada Maret 2020 mencapai Rp5,425 triliun atau tumbuh 10,15 persen secara “year to date” (ytd) dan secara “year on year” (yoy) tumbuh 25,33 persen.

Pada April 2020 tumbuh 11,89 persen menjadi Rp 5,510 triliun secara year to date (ytd). Secara year on year (yoy) juga tumbuh 28,13 persen.

Pada Mei 2020 terjadi sedikit penurunan karena pengaruh dampak COVID-19 sangat terasa. OSL Mei mencapai Rp5,491 triliun turun 11,50 persen (ytd) dan secara yoy turun 25,49 persen.

Penurunan dan peningkatan OSL tidak terlepas dari kinerja masing-masing produk Pegadaian. Pegadaian terdiri dari produk emas dan non-emas (mikro). Produk emas dikatakan tidak terlalu berpengaruh terhadap situasi Covid-19, namun justru produk non emas (mikro) yang terdampak karena dalam produk mikro ada kredit kreasi yang menggunakan jaminan BPKB.

Sementara saat ini, banyak usaha-usaha yang terdampak. Selain itu, kredit-kredit seperti kredit kendaraan bermotor juga terdampak karena pekerja yang memanfaatkan produk ini banyak yang pengdapatannya berkurang dan perekonomian terganggu. Dengan baiknya kinerja produk emas, membuat kinerja Pegadaain Kanwil VII tetap naik meski tidak terlalu signifikan.

“Karena gadainya kuat. Yang memang agak banyak itu di daerah Dompu karena di sana daerah perkebunan,” ucapnya pula.

Di masa sulit selama pandemi dan menuju era baru, Pegadaian telah melakukan beberapa strategi. Mengingat untuk bertemu langsung dengan nasabah agak sulit, sehingga pemanfaatan sosial media dan digitalisasi dioptimalkan seperti penggunaan PDS (Pegadaian Digital Service).

Strategi lain yang dilakukan Pegadaian adalah memanfaatkan agen Pegadaian untuk melayani nasabah yang tetap ingin bertemu. Sebab, di setiap cabang Pegadaian ada agen gadai dan agen pembayaran.

Bisnis yang tetap berjalan baik juga dibarengi dengan komitmen membantu masyarakat di tengah pandemi.

Kepala Departemen Risiko Pegadaian Kanwil VII Denpasar, Martinus Hurint mengatakan, ada dua kegiatan yang dilakukan, yaitu memberikan stimulus pada nasabah yang terdampak dengan memberikan restrukturisasi pada kredit mikro. Dari 6.750 nasabah yang mengajukan, sebanyak 3.122 telah disetujui.

Selain itu, Pegadaian juga memberikan bantuan sosial, bagi-bagi kebutuhan pokok, alat pelindung diri (APD) ke wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Totalnya lebih dari 3.000 paket sembako serta juga bantuan washtafel di beberapa titik. (r)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here