Mataram, ntbone – Lampu hazard sering disalahgunakan oleh pengendara sepeda motor, khususnya saat melaju lurus di persimpangan atau saat konvoi. Padahal, penggunaan lampu ini seharusnya terbatas hanya pada situasi darurat tertentu.
Berangkat dari hal tersebut, Astra Motor NTB selaku Main Dealer sepeda motor Honda di wilayah Provinsi NTB kembali menjalankan program edukasi keselamatan berkendara bagi masyarakat. Kali ini, fokus utamanya adalah penggunaan lampu hazard yang benar dan tepat waktu.
Melalui konten visual kampanye yang informatif, Astra Motor NTB melalui tim Safety Riding mengajak para pengguna sepeda motor, khususnya pengguna Honda, untuk lebih bijak dalam memanfaatkan fitur lampu hazard.
Dalam kampanyenya, Astra Motor NTB menegaskan bahwa lampu hazard sebaiknya hanya digunakan dalam kondisi darurat, seperti saat ban bocor dan harus segera menepi, ketika kendaraan mengalami malfungsi atau gangguan teknis, untuk memberi peringatan adanya bahaya di depan, serta ketika tersesat atau salah jalur dan perlu berpindah secara hati-hati.
Adrian Arlim, Marketing Manager Astra Motor NTB, menyatakan bahwa edukasi ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung program #Cari_Aman, kampanye nasional dari Honda yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan keterampilan keselamatan berkendara di Indonesia.
“Kami ingin para pengguna motor, khususnya generasi muda, memahami bahwa keselamatan tidak hanya soal memakai helm, tapi juga menyangkut etika dan pemahaman teknis saat di jalan raya, termasuk penggunaan lampu hazard yang benar,” ujar Adrian.
Kampanye ini disampaikan melalui media sosial, posyandu binaan, serta pelatihan keselamatan berkendara yang rutin digelar di sekolah dan komunitas motor. Harapannya, semakin banyak masyarakat yang teredukasi, maka kesadaran akan meningkat dan angka kecelakaan lalu lintas akibat kesalahan manusia (human error) dapat ditekan. (Din)