HeadlineOtomotif

Berkendara Lebih Aman: Kuasai Teknik Pengereman Kombinasi pada Motor Sport

×

Berkendara Lebih Aman: Kuasai Teknik Pengereman Kombinasi pada Motor Sport

Sebarkan artikel ini

Mataram, ntbone – Keselamatan berkendara tidak hanya bergantung pada kelengkapan atribut seperti helm dan jaket, tetapi juga pada kemampuan teknis dalam mengendalikan sepeda motor, khususnya saat melakukan pengereman.

Bagi pengendara motor sport, salah satu teknik paling krusial adalah pengereman kombinasi, yaitu penggunaan rem depan dan belakang secara bersamaan dengan komposisi tertentu untuk memperoleh pengereman yang stabil, aman, dan efektif.

Berikut adalah langkah-langkah pengereman kombinasi yang tepat untuk pengendara motor sport:

1. Tutup Gas Terlebih Dahulu
Saat hendak melakukan pengereman, langkah pertama adalah menutup putaran gas dengan mendorong grip gas ke depan. Ini penting untuk menghentikan suplai tenaga dari mesin ke roda, sehingga tidak terjadi dorongan ke depan saat motor mengerem.

2. Tarik Rem Depan dengan Empat Jari
Gunakan empat jari penuh untuk meremas tuas rem depan secara halus namun mantap. Rem depan memiliki peran dominan dalam menghentikan laju kendaraan, sehingga penggunaannya harus terkontrol dan tidak dilakukan secara mendadak.

3. Injak Rem Belakang Secara Bersamaan
Gunakan rem belakang sebagai penyeimbang. Tekanan rem belakang membantu menstabilkan posisi motor, terutama saat pengereman mendadak atau di jalan menurun.

4. Tarik Kopling Saat Motor Hampir Berhenti
Setelah motor hampir berhenti, barulah tarik tuas kopling. Menarik kopling terlalu awal dapat mengurangi efek engine brake yang justru dibutuhkan dalam proses perlambatan.

5. Turunkan Kaki Kiri untuk Menyangga
Saat motor benar-benar berhenti, gunakan kaki kiri untuk menyangga motor dan menjaga keseimbangan. Ini adalah prosedur standar saat berhenti total di persimpangan atau kemacetan.

“Yang paling penting adalah komposisi pengereman. Rem depan harus lebih dominan daripada rem belakang, boleh 60 persen depan dan 40 persen belakang, atau 70 persen depan dan 30 persen belakang, karena memiliki daya henti yang lebih besar. Namun, rem belakang tetap harus digunakan sebagai penyeimbang agar motor tidak goyah. Komposisi rem juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi jalan,” jelas Satria Wiman Jaya, Instruktur Safety Riding Astra Motor NTB.

Dengan menerapkan teknik pengereman kombinasi yang benar, pengendara tidak hanya dapat menjaga kestabilan motor, tetapi juga meminimalkan risiko terjadinya selip atau kecelakaan saat melakukan pengereman mendadak. (Din)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *