HeadlineNTB

Pentingnya Membonceng Sesuai Aturan: Utamakan Keselamatan, Bukan Kepraktisan

×

Pentingnya Membonceng Sesuai Aturan: Utamakan Keselamatan, Bukan Kepraktisan

Sebarkan artikel ini

Mataram, ntbone – Masih banyak masyarakat yang membonceng anak di bagian depan motor dengan alasan praktis atau menyenangkan, tanpa menyadari bahwa tindakan tersebut melanggar aturan dan sangat berisiko terhadap keselamatan.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 106 Ayat 9, disebutkan bahwa pengendara sepeda motor tanpa kereta samping dilarang membawa penumpang lebih dari satu orang.

Namun, karena alasan ekonomi atau sudah menjadi kebiasaan, tak sedikit orang tua tetap membonceng dua orang sekaligus atau menempatkan anak di bagian depan motor.

Menanggapi hal tersebut, Instruktur Safety Riding Astra Motor NTB, Satria Wiman Jaya, menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat agar tidak mengabaikan aspek keselamatan dalam berkendara.

“Membonceng anak di depan memang terlihat praktis, tapi dari sisi keselamatan sangat tidak disarankan. Posisi tersebut sangat berbahaya bagi anak karena tidak terlindungi dengan baik dan dapat mengganggu kontrol pengendara,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa keselamatan adalah hak setiap orang, termasuk anak-anak. Risiko seperti hilangnya keseimbangan, cedera saat terjadi insiden, hingga potensi kecelakaan fatal sangat mungkin terjadi jika membawa lebih dari satu penumpang pada motor yang tidak dirancang untuk itu.

Satria mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan mempertimbangkan risiko sebelum memutuskan membawa penumpang melebihi kapasitas.

“Jangan sampai hal yang terlihat sepele justru membawa kerugian besar. Mari sama-sama tumbuhkan budaya berkendara aman mulai dari diri sendiri,” tegasnya.

Sebagai bagian dari kampanye edukasi #Cari_Aman, Astra Motor NTB terus mengingatkan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas dan menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama saat berkendara di jalan.

Tips Aman Membonceng Anak dengan Sepeda Motor

1. Patuhi aturan berlalu lintas. Maksimal 1 penumpang untuk motor tanpa kereta samping.

2. Utamakan keselamatan, bukan kepraktisan anak di depan motor = risiko tinggi. Hindari posisi ini.

3. Gunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI), baik pengendara maupun anak wajib menggunakan helm.

4. Pastikan anak sudah cukup umur dan siap dibonceng. Idealnya usia anak di atas 10 tahun, bisa duduk stabil dan memegang erat.

5. Pertimbangkan alternatif aman. Jika memungkinkan, gunakan transportasi lain atau antar secara bergantian.

6. Selalu #Cari_Aman di Jalan karena keselamatan dimulai dari diri sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *