Lombok Tengah, ntbone – Sukses mendominasi seri perdana dan kedua Mandalika Racing Series (MRS) 2025, Astra Honda Racing Team (AHRT) kembali bersiap menghadapi putaran ketiga yang akan digelar pada 15–17 Agustus di Pertamina Mandalika International Circuit.
Dengan semangat tinggi dan persiapan matang, para pebalap muda bertalenta binaan PT Astra Honda Motor (AHM) siap memberikan performa positif pada ajang MRS seri ketiga mendatang.
Mandalika Grand Prix Association (MGPA) secara resmi mengumumkan gelaran Mandalika Racing Series 2025 sebagai kejuaraan nasional yang menjadi wadah bagi talenta muda menuju level balap internasional.
Seri ini akan berlangsung di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, dengan rangkaian putaran yang telah dijadwalkan sepanjang tahun.
Mandalika Racing Series dirancang untuk melahirkan pembalap muda Indonesia yang kompetitif di level regional maupun global.
Ajang ini menyediakan platform berjenjang sebagai batu loncatan menuju kejuaraan Asia dan dunia, serta mendukung pertumbuhan ekosistem motorsport nasional melalui kolaborasi antara MGPA, pemerintah daerah, dan sponsor korporat. Berdasarkan kalender resmi, MRS 2025 akan digelar dalam lima hingga enam putaran, yakni pada 11–13 April, 20–22 Juni, 15–17 Agustus, 19–21 September, dan 31 Oktober–2 November.
“Kami mendukung penuh perhelatan Mandalika Racing Series yang digelar di Mandalika International Circuit. Apalagi AHRT juga mengirimkan pebalap terbaiknya untuk berlaga di ajang ini. Kami sebagai Main Dealer sepeda motor Honda di Nusa Tenggara Barat, bersama PT AHM, berkomitmen untuk mendukung dan menyukseskan perhelatan dunia balap di Indonesia,” kata Adrian Arlim, Marketing Manager Astra Motor NTB.
Sebagai informasi, seluruh putaran berlangsung di sirkuit sepanjang 4,313 kilometer dengan 17 tikungan, yang sebelumnya telah digunakan untuk ajang MotoGP, Superbike, dan GT World Challenge Asia.
Dengan kapasitas mencapai 195.700 penonton, sirkuit ini menjadi venue ideal untuk pengembangan talenta lokal sekaligus mendukung sektor pariwisata Nusa Tenggara Barat. (Din)