HeadlineNTB

Begini Pengakuan PMI Berangkat Gratis ke Malaysia Lewat PT Cahaya Lombok

×

Begini Pengakuan PMI Berangkat Gratis ke Malaysia Lewat PT Cahaya Lombok

Sebarkan artikel ini

Mataram, ntbone – Sebanyak 49 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari sejumlah kabupaten di NTB diberangkatkan oleh PT Cahaya Lombok untuk bekerja di ladang perkebunan kelapa sawit milik Sime Darby Plantation secara gratis atau bebas biaya (zero cost).

Pelepasan pemberangkatan puluhan pahlawan devisa itu dilakukan oleh Komisaris PT Cahaya Lombok, Lalu Didiek Yuliadi, dan Presiden Direktur PT Cahaya Lombok, Hj Irine Yanti Manuwu di kantor PT Cahaya Lombok, di Kota Mataram, Selasa (4/10/2022).

Mereka diberangkatkan menggunaan bus Damri yang bersih dan nyaman menuju ke Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), di Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Kemudian diterbangkan menggunaan pesawat carter pada pukul 19.00 Wita, dan akan tiba di bandara Kuala Lumpur, Malaysia, sekitar pukul 22.00 Wita.

Sebelum berangkat, mereka diberikan waktu berkumpul bersama keluarganya di area kantor PT Cahaya Lombok. Seluruh PMI beserta keluarga yang mengantar diberikan pelayanan makan dan minum.

Sambil menunggu kedatangan bus Damri, Komisaris PT Cahaya Lombok, Lalu Didiek Yuliadi, memberikan pengarahan dan motivasi kepara para PMI agar benar-benar memasang niat untuk bekerja mencari uang demi keluarga di kampung halaman.

“Semua harus sukses. Jangan ada yang kerja main-main. Per empat bulan, kita akan bertemu di ladang, saya akan kesana untuk memastikan semua bekerja dengan baik,” kata Lalu Didiek, yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (Aspataki) NTB.

Sejumlah PMI yang dimintai keterangannya mengaku merasa sangat terbantu dengan kebijakan bebas biaya (zero cost) pemberangkatan ke Malaysia sehingga tidak membebani mulai dari proses pendaftaran hingga tiba di negara penempatan untuk bekerja.

“Semua gratis, tidak ada bayar apa pun, tidak ada sedikit pun, seribu rupiah pun. Proses pengurusan dokumen juga cepat, dan tida ada diminta uang apa pun oleh petugas lapangan,” kata Arman (35), salah satu dari 49 PMI yang diberangkatkan ke Malaysia oleh PT Cahaya Lombok.

Pria asal Desa Selong Belanak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah itu, mengatakan sudah tiga kali diberangkatkan ke Malaysia oleh PT Cahaya Lombok, dan pada tahun ketiga akan ditempatkan bekerja di ladang perkebunan kelapa sawit milik PT Sime Darby Plantation.

Dia mengaku selama bekerja di Malaysia, dirinya mendapatkan gaji yang layak, yakni Rp5 juta per bulan jika belum musim panen buah kelapa sawit, sedangkan pada saat musim panen bisa mencapai Rp12 juta per bulan.

“Alhamdulillah, tahun pertama saya bisa membeli tanah dari hasil bekerja selama tiga tahun di Malaysia, kemudian tahun kedua saya bisa membangun rumah. Tahun ketiga ini saya niatkan untuk mencari uang buat masa depan anak laki-laki saya,” ujarnya.

Sajudin, warga Desa Gondang, Lombok Utara, juga mengaku sangat terbantu dengan adanya kebijakan bebas biaya pemberangkatan ke Malaysia, mulai dari proses pengurusan dokumen di desa, pemeriksaan kesehatan, pembuatan paspor hingga pemberangkatan.

“Proses pendaftaran hingga pemberangkatan hari ini terbilang cepat, kurang dari tiga bulan sejak saya mendaftar langsung ke kantor PT Cahaya Lombok, tidak lewat tekong. Betul-betul dibantu dan diberikan kemudahan,” ujar pria berusia 27 tahun itu.

Hal senada dikatakan Muhsin, warga Desa Muncan, Lombok Tengah. Pria yang sudah empat kali berangkat ke Malaysia sebagai PMI itu juga mengaku tidak dipungut biaya satu rupiah pun dari PT Cahaya Lombok yang memberangkatkannya bekerja di ladang perkebunan kelapa sawit milik Sime Darby Plantation.

“Tidak ada diminta biaya apa pun dari petugas lapangan. Saya dibantu urus dokumen tapi tidak ada bayar apa pun, yang penting komitmen untuk berangkat bekerja mencari uang,” ucap Muhsin yang mampu membeli tanah dan membangun rumah serta menikah dari hasil bekerja di Malaysia.

Para PMI menunjukkan paspornya. (Dokumen ntbone)
Para PMI menunjukkan paspornya. (Dokumen ntbone)

Presiden Direktur PT Cahaya Lombok, Hj Irine Yanti Manuwu, mengatakan pemberlakuan bebas biaya pemberangkatan PMI mulai tahun 2022 merupakan kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Malaysia.

Dia juga menegaskan bahwa perusahaannya melarang keras para PL untuk menarik biaya apa pun dari para calon PMI. Pihaknya mempersilakan warga melapor jika ada petugasnya yang meminta uang.

“Dari semua proses, PPTKIS yang bayar terlebih dahulu sampai dengan PMI ditempatkan ke Malaysia, paling lama satu bulan setelah penempatan baru kami dibayarkan oleh perusahaan pengguna di Malaysia,” katanya saat pelepasan pemberangkatan sebanyak 49 PMI ke Malaysia.

Sejak dibukanya penempatan PMI ke Malaysia pada pertengahan 2022, PT Cahaya Lombok mendapat kuota pemberangkatan PMI sebanyak 1.941 orang, terdiri atas 1.250 orang PMI ke Felda Global Ventures (FGV) Plantations Malaysia Sdn Bhd, dan 500 orang PMI ke Sime Darby Plantation, serta 200 orang PMI ke Mados Holding.

Dari total kuota tersebut, kata Hj Irene, pihaknya sudah memberangkatkan hampir 300 orang dalam lima kali proses pemberangkatan. Dan seribuan calon PMI sedang proses calling visa. Insya Allah kami akan selesaikan dalam dua bulan kedepan.

“Kami pastikan, semua proses perekrutan hingga penempatan di negara tujuan gratis sesuai dengan peraturan yang baru dari BP2MI dan UU No 09 tahun 2020 Tentang Pembebasan Biaya Penempatan Bagi PMI,” kata Hj Irene.

Komisaris PT Cahaya Lombok, Lalu Didiek Yuliadi, bersama para PMI di dalam bus Damri. (Dokumen ntbone)
Komisaris PT Cahaya Lombok, Lalu Didiek Yuliadi, bersama para PMI di dalam bus Damri. (Dokumen ntbone)

Kepada masyarakat yang berminat bekerja ke Malaysia, PT Cahaya Lombok menyediakan layanan komunikasi di nomor 081916010787 atau 0817575454. Atau bisa datang langsung ke alamat PT Cahaya Lombok di Jl. Dukuh Saleh No.16, Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. (Din)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *