Proyek Pengembangan KSPN Bromo Tengger Semeru Dibiayai Bank NTB Syariah, Ini Prosesnya

0
117
Bank NTB Syariah
Logo Bank NTB Syariah. (ist)

Mataram, ntbone – Bank NTB Syariah menjadi pilihan para pengusaha jasa konstruksi di Provinsi Jawa Timur (Jatim) untuk mengajukan permohonan pembiayaan proyek infrastruktur yang didanai dari APBN dengan nilai kontrak mencapai belasan miliar rupiah.

Pembiayaan tersebut ditujukan untuk mendukung proyek penataan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru Tahap II di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Permohonan pembiayaan yang masuk dalam kategori calon nasabah besar ini tengah diproses oleh Kantor Cabang Bank NTB Syariah di Surabaya. Selanjutnya, permohonan tersebut ditindaklanjuti oleh Kantor Pusat Bank NTB Syariah di Mataram, dengan menerjunkan langsung tiga divisi ke Jawa Timur.

Divisi-divisi yang terlibat dalam proses pembiayaan ini adalah Divisi KRM (Komersial, Retail & Mikro), Divisi APR (Administrasi Pembiayaan Remedial Recovery), dan Divisi RBN (Risiko Bisnis).

Mereka didampingi oleh tim dari Kantor Cabang Surabaya untuk melakukan survey dan validasi dengan pihak yang mengajukan pembiayaan, yaitu PT. Rajendra Pratama Jaya.

PT. Rajendra Pratama Jaya adalah perusahaan kontraktor yang sudah berpengalaman dalam melaksanakan proyek-proyek strategis yang dibiayai oleh APBN dan APBD.

Salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh perusahaan ini adalah proyek penataan KSPN Bromo Tengger Semeru Tahap II di Desa Tempuran, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Proyek ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan potensi pariwisata di kawasan Bromo Tengger Semeru yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Proyek ini meliputi pembangunan infrastruktur, fasilitas umum, dan pengembangan destinasi wisata di kawasan tersebut.

Untuk mendukung proyek ini, PT. Rajendra Pratama Jaya mengajukan pembiayaan belasan miliar rupiah ke Bank NTB Syariah. Permohonan ini sudah mendapatkan disposisi untuk ditindaklanjuti dan direview kelengkapan dokumennya oleh Relationship Manager Kantor Pusat Bank NTB Syariah, Ahadiyatna Halid.

Halid mengatakan bahwa proses verifikasi dilakukan secara ketat dan melibatkan beberapa divisi sekaligus. Tujuannya adalah untuk melakukan analisa dokumen kontrak proyek, agunan, dan mitigasi risiko.

Selain itu, tim dari Bank NTB Syariah juga harus menempuh perjalanan hingga berjam-jam dari satu lokasi ke lokasi lain untuk melakukan pengecekan lokasi usaha, agunan, kemampuan pengembalian pembiayaan, laporan keuangan perusahaan, dan konfirmasi kepada pemberi kerja.

“Setelah kita collecting data, baru kita susun nota analisa untuk selanjutnya dilengkapi dan dibahas di komite pembiayaan. Kalau sudah semua divisi setuju dan dianggap layak dibiayai, baru kita serahkan dokumen administrasi dan pencairan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa proses ini memakan waktu hingga hampir sebulan untuk proses pembiayaan dicairkan.

Menurutnya, prudential harus menjadi aspek utama dalam proses pembiayaan, apalagi terhadap pembiayaan-pembiayaan besar. Namun, di sisi lain, bank juga harus memperhatikan ekspektasi nasabah, misalnya proses yang cepat dan sama-sama menguntungkan.

“Aspek kehati-hatian bank harus diutamakan sebelum merealisasikan pembiayaan, apalagi terhadap pembiayaan-pembiayaan besar. Tidak bisa serta merta pengajuan langsung dicairkan karena merasa layak dibiayai. Seluruh tahapan analisa harus terpenuhi dulu,” ujar Halid.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Rajendra Pratama Jaya, Rian Mahendra mengaku tertarik mengajukan pembiayaan ke Bank NTB Syariah karena referensi dari kontraktor-kontraktor yang ada di Jawa Timur.

Ia mengatakan bahwa proses pembiayaan di Bank NTB Syariah tidak terlalu ribet dan banyak kontraktor yang cocok.

“Referensinya dari teman-teman (kontraktor) karena prosesnya tidak terlalu ribet, banyak teman-teman kontraktor yang cocok. Akhirnya kita coba ajukan (pembiayaan) ke Bank NTB Syariah,” katanya.

Mahendra berharap bahwa pembiayaan dari Bank NTB Syariah dapat membantu perusahaannya dalam menyelesaikan proyek penataan KSPN Bromo Tengger Semeru Tahap II dengan baik dan tepat waktu.

Ia juga berharap bahwa proyek ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan pariwisata di kawasan Bromo Tengger Semeru.

Bank NTB Syariah, menurut dia, sudah memberikan pelayanan yang cukup baik dari proses awalnya hingga proses akad pembiayaan, hingga pencairan sudah mendapatkan nilai positif dari pengusaha di Jawa Timur.

“Meskipun cukup banyak bank yang beroperasi di Jawa Timur, Bank NTB Syariah jadi refrensi utama bagi pengusaha jasa konstruksi untuk mendapatkkan pembiayaan,” ucap Mahendra. (Din)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini