
Mataram, ntbone – Industri Halal Dunia saat ini semakin menggeliat. Pertumbuhan ekonomi Islam global diperkirakan akan terus meningkat dan dapat mencapai angka USD 2,8 triliun pada 2025.
Halal saat ini bukan hanya berbicara tentang “belief” atau dogma Islam saja, tetapi halal sudah bertransformasi menjadi kebutuhan dasar bukan hanya bagi muslimin, tetapi juga bagi non-muslim karena industri halal telah berkembang dalam konteks peningkatan quality control, kesehatan, keamanan, keselamatan serta juga perlindungan konsumen.
Sehubungan dengan itu, Indonesia sebagai pemilik populasi Islam terbesar di dunia, perlu melakukan akselerasi untuk menjadi Pusat Halal Dunia, salah satunya melalui Badan Pelaksana Jaminan Produk Halal yang mewajibkan seluruh produk makanan dan minuman, jasa penyembelihan dan hasil sembelihan, bahan baku, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong untuk produk makanan dan minuman, pada 17 Oktober 2024 harus sudah tersertifikasi halal.
Dalam rangka mendukung upaya dimaksud, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB bersinergi dengan Halal Center UNU NTB melakukan pelatihan pendamping Proses Produk Halal (PPH) dengan peserta sebanyak 50 orang dari perwakilan kelurahan se-Kota Mataram dan pelatihan penanganan hewan kurban kepada 75 peserta perwakilan masjid se-Kota Mataram.
Kegiatan pelatihan dibuka oleh Asisten III Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Mataram, Evi Ganevia, bersama Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Achmad Fauzi, dan Rektor UNU NTB DR Hj Baiq Mulianah. Pelatihan digelar di ruang serbaguna Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Kamis (22/6/2023).
“Pemerintah Kota Mataram menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia Provinsi NTB yang telah memfasilitasi kegiatan pelatihan pendamping PPH dengan peserta khusus dari Kota Mataram, termasuk juga untuk Pelatihan penanganan hewan kurban menjelang Idul Adha 1444 H,” kata Asisten III Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Mataram, Evi Ganevia.
Untuk akselerasi ekosistem halal di Kota Mataram, Evi berkomitmen untuk menyampaikan kepada Wali Kota Mataram terkait pentingnya dukungan Pemerintah Kota Mataram dengan regulasi seperti Peraturan Wali Kota, sehingga seluruh masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya mewujudkan Halal Value Chain di Kota Mataram.
“Termasuk kepada pelaku usaha agar memanfaatkan peluang pengajuan sertifikat halal secara gratis (Sehati) sehingga seluruh produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Mataram sudah tersertifikasi halal sebelum 17 Oktober 2024,” ujarnya.
Setelah menyelesaikan kurikulum pelatihan PPH selama 4 hari atau 20-23 Juni 2023, diharapkan di setiap kelurahan di Kota Mataram terdapat sekurangnya satu orang pendamping PPH yang qualified dan memiliki akses ke aplikasi Sihalal yang dapat memfasilitasi proses sertifikasi halal bagi pelaku usaha.
Sementara untuk pelatihan penanganan hewan kurban diharapkan dengan materi yang didapatkan oleh peserta takmir masjid, dapat meningkatkan pemahaman peserta tentang seluruh rangkaian ibadah kurban, sehingga pelaksanaan rangkaian ibadah kurban di Kota Mataram pada 2023, dapat disempurnakan sesuai dengan Syariat Islam dan Hasanah, mulai dari pemilihan hewan kurban, penanganan hewan kurban, juru sembelih, tata cara penyembelihan hewan kurban, hingga penanganan daging hewan kurban.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Achmad Fauzi, juga mengharapkan keterlibatan seluruh stakeholders terkait khususnya di Kota Mataram, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing masing, baik kepada Pemerintah, BPJPH, dan lembaga Halal Center, untuk mendukung percepatan terwujudnya ekosistem halal di NTB, termasuk kepada seluruh peserta pelatihan agar berperan aktif dan menjadi katalisator akselerasi pengembangan halal value chain di Kota Mataram dan Provinsi NTB.
Untuk melengkapi wawasan dan pemahaman peserta kegiatan, selain materi utama sertifikasi pendamping PPH, dan penanganan hewan kurban, kepada seluruh peserta diberikan materi tentang ekonomi keuangan syariah Bank Indonesia dan materi digitalisasi sistem pembayaran menggunakan QRIS yang dilanjutkan User Experience QRIS dengan donasi ke QR Baznas NTB, oleh Tim Edukasi Bank Indonesia Provinsi NTB. (Din)