HeadlinePariwisata

Kemenparekraf Siapkan Buku Panduan CHSE Bagi Pelaku Pariwisata dan Industri Kreatif

×

Kemenparekraf Siapkan Buku Panduan CHSE Bagi Pelaku Pariwisata dan Industri Kreatif

Sebarkan artikel ini

Lombok Barat, 11/11/2021, ntbone – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyediakan buku panduan terkait kebersihan, kesehatan, keamanan, dan environment sustainability atau yang disebut CHSE sebagai pegangan bagi pelaku usaha jasa pariwisata dan event organizer dalam menyelenggarakan kegiatan selama masa pandemi Covid-19.

Buku panduan bertajuk “Cerita Protokol CHSE Event” (CERPEN) tersebut disosialisasikan sekaligus didiskusikan bersama awak media oleh Sub Koordinator Strategi Event Daerah Kemenparekraf Vicky Apriansyah, disalah satu hotel berbintang di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Kamis (11/11).

Hadir juga Chief Executive Officer Gudang Mahakarya Indonesia-Festival Bau Nyale, Lalu Chandra Yudistira, dan Chief Executive Officer Aksara-Pesona Khazanah Ramadhan, Andre Satriawan.

Vicky menjelaskan buku panduan CHSE yang dibuat oleh Kemenparekraf bekerja sama dengan Satuan Tugas COVID-19 dan komunitas event tersebt bertujuan untuk memudahkan pelaku usaha jasa pariwisata dan penyelenggara event dalam menggelar kegiatan yang melibatkan banyak orang, namun tetap mengacu pada protokol kesehatan.

Dengan adanya buku panduan tersebut, kata dia, diharapkan bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi penyelenggara kegiatan maupun para pesertanya, sehingga tidak terjadi penularan COVID-19.

“Event adalah sektor paling lambat pemulihan dibanding yang lain, makanya kita buat buku panduan dan itu menjadi modal berkreatifitas. Alhamdulilah banyak teman-teman mulai berkreatifitas dengan inovasi, seperti dari offline menjadi online atau gabungan keduanya (hybrid),” katanya.

Chief Executive Officer Gudang Mahakarya Indonesia-Festival Bau Nyale Lalu Chandra Yudistira mengakui penyelenggaraan event saat pandemi cukup dilematis. Disisi lain, event yang diadakan harus banyak ditonton atau dihadiri oleh pengunjung, namun seiring dengan adanya pandemi COVID-19, seluruh aktifitas yang menghadirkan kerumunan orang dibatasi.

Untuk itu, upaya pemerintah melalui Kemenparekraf dalam membuat buku panduan CHSE event sangat tepat karena memudahkan penyelenggara event berkreatifitas selama masa pandemi.

Dengan adanya buku panduan tersebut, lanjut Vicky, bisa modal penyelenggara event untuk menunjukkan kreatifitasnya dalam suasana berbagai pembatasan-pembatasan protokol kesehatan

“Sebagai contoh, kami tetap menggelar event Bau Nyale pada tahun pertama pandemi hanya dalam bentuk dialog kreatif dan jumlah pengunjung dibatasi, peserta juga diwajibkan swab antigen dan waktu kegiatan dipersingkat. Tapi itu menjadi sebuah pembelajaran bagi kami di industri kreatif,” katanya.

Hal senada juga dikatakan Chief Executive Officer Aksara-Pesona Khazanah Ramadhan, Andre Satriawan. Menurut dia, buku panduan bertajuk “Cerita Protokol CHSE Event” (CERPEN) yang dibuat Kemenparekraf, tentu sangat bermanfaat bagi pelaku usaha di sektor jasa pariwisata dan industri kreatif seperti penyelenggara event.

“Kami berharap dengan buku panduan tersebut, event Pesona Khazanah Ramadhan yang tahun ini lebih semarak lagi dibanding tahun sebelumnya. Buku panduan tersebut juga menjadi modal kuat bagi kami sebagai penyelenggara event untuk tetap taat menjaga protokol kesehatan,” katanya. (Din)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *