Lulusan Perguruan Tinggi, Jangan Nganggur! IWAPI NTB Ajari Cara Jadi Wirausaha Muda

0
118
Ketua IWAPI NTB, Baiq Diyah Ratu Ganefi. (ist)
Ketua IWAPI NTB, Baiq Diyah Ratu Ganefi. (ist)

Mataram, ntbone – Lulusan perguruan tinggi di Indonesia tidak perlu berharap menjadi aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS). Hal ini dikatakan oleh Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB Baiq Diyah Ratu Ganefi.

Menurut Ratu Ganefi, peluang lulusan perguruan tinggi untuk menjadi pegawai negeri sangat kecil, bahkan banyak yang menganggur setelah lulus. Padahal, lulusan perguruan tinggi memiliki potensi untuk menjadi wirausaha sukses jika mau berkreasi dan berinovasi.

“Kami mencoba merubah pemikiran mereka bagaimana bisa mereka menjadi wirausaha baru, muda. Jangan diberikan dia seolah olah menjadi wirausaha itu sulit, tapi bagaimana kita mudahkan dia,” katanya.

Ratu Ganefi mengatakan bahwa untuk menjadi wirausaha baru, lulusan perguruan tinggi harus memiliki keberanian, komitmen, kejujuran, dan kreativitas. Ia mencontohkan, jika ingin jualan pisang goreng, harus membuat kreasi yang menarik dan berbeda dari yang lain. Selain itu, harus bisa mengembangkan usaha dengan bekerja sama dengan teman-teman yang lain.

“Contoh dia mau jualan pisang goreng dengan kreasi yang menarik, tidak hanya itu saja. Dan tentunya kita harapkan dia tidak hanya punya satu gerobak, tapi minimal mereka punya 5 gerobak, tentu ada kerjasama dengan teman-teman yang lain,” ucapnya.

Ratu Ganefi juga menekankan bahwa menjadi wirausaha baru tidak harus membutuhkan modal besar. Dengan modal kecil, asalkan bisa menghasilkan keuntungan yang besar, sudah cukup. Ia menyarankan agar lulusan perguruan tinggi jualan hal-hal yang kecil, tetapi dibutuhkan dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Jualan hal-hal yang kecil yang dibutuhkan yang memang bermanfaat, tidak usah dulu punya toko, warung, resto. Kalaupun mereka ingin berkolaborasi maka mereka boleh buka warung yang lebih besar,” terangnya.

Selain itu, Ratu Ganefi juga mengajak lulusan perguruan tinggi untuk berani menghadapi resiko usaha yang akan dihadapi kedepan. Dirinya berjanji akan membantu dan mendorong mereka yang memiliki keberanian 50 persen untuk menjadi wirausaha baru.

“Ketika mereka mempunyai 50 persen keberanian, maka saya lah yang mendorong menjadi wirausaha baru,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja pada Februari 2023 sebanyak 2,87 juta orang mengalami peningkatan sebanyak 85,74 ribu orang dibanding Februari 2022.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 3,73 persen, turun 0,20 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022. Jika dibandingkan dengan Februari 2021 mengalami penurunan 0,24 persen poin.

Penduduk yang bekerja pada Februari 2023 sebanyak 2,76 juta orang, meningkat sebanyak 88,02 ribu orang dari Februari 2022.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Sektor Jasa Pendidikan (2,44 persen poin), Transportasi dan Pergudangan (0,68 persen poin), dan Administrasi Pemerintahan (0,51 persen poin).

Untuk sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Pertanian (3,17 persen poin), Industri Pengolahan (1,21 persen poin), dan Perdagangan Besar dan Eceran (0,92 persen poin).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini