Mataram, ntbone – Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar berbagai kegiatan edukatif dalam rangka Road to Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025. Program ini menjadi bagian dari rangkaian menuju puncak acara CMSE 2025 yang digelar di Main Hall BEI, Jakarta, pada 17–18 Oktober 2025.
Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal di NTB melalui berbagai kegiatan yang melibatkan pelajar, mahasiswa, guru, hingga komunitas masyarakat.
Salah satu kegiatan unggulan dalam Road to CMSE 2025 adalah Permainan Berburu Galeri Investasi (PABGI). Program ini diikuti oleh Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) dari Universitas Mataram, Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, dan Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR).
Melalui konsep kompetisi yang edukatif dan menghibur, PABGI berhasil menciptakan 589 investor baru. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda NTB memiliki antusiasme tinggi untuk terlibat dalam dunia investasi yang sehat dan produktif.
Program Guru Hebat Cerdas Investasi (GHCI) menjadi bagian penting dari kampanye literasi pasar modal di NTB. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Balai Guru Penggerak, dan Tenaga Kependidikan (BGTK).
GHCI diikuti oleh para guru berprestasi tingkat SMA/SMK se-Lombok dan dilaksanakan secara cluster di setiap kabupaten/kota. Dari kegiatan ini, ratusan guru tidak hanya memperoleh pemahaman mengenai investasi yang aman, tetapi juga menjadi investor aktif di pasar modal.
Inovasi literasi juga diwujudkan melalui program MANGROVEST, hasil kolaborasi antara BEI NTB, KSPM Universitas Mataram, dan Archipelagic. Dalam program ini, setiap investor baru dikonversi menjadi satu bibit mangrove yang akan ditanam bersama Pokdarwis Tembobor di pesisir Pantai Sigar Penjalin, Lombok Utara.
Selain menumbuhkan minat investasi, program ini juga memiliki dampak lingkungan positif. Ratusan bibit mangrove berhasil ditanam sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pelestarian ekosistem pesisir dan mitigasi perubahan iklim.
Program Mahasiswa Cerdas Investasi turut digelar di berbagai kampus di NTB, antara lain Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR), dan Universitas Mataram. Ribuan mahasiswa terlibat dalam kegiatan ini dan mulai memahami pentingnya berinvestasi sejak dini.
Melalui kegiatan edukatif seperti seminar dan simulasi investasi, mahasiswa diajak untuk memanfaatkan pasar modal sebagai sarana membangun kemandirian finansial dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Selain program untuk pelajar dan mahasiswa, BEI NTB juga menyelenggarakan Guruku Investor Saham. Sebanyak 231 kepala sekolah dan guru dari 16 SMA/SMK/MA se-NTB mengikuti program ini untuk belajar dan mulai berinvestasi di pasar modal.
Sekolah yang berpartisipasi di antaranya SMAN 2 Mataram, SMAN 3 Selong, SMAN 1 Gerung, SMKN 1 Mataram, MAN Insan Cendekia Lombok Timur, dan Pesantren Alam Sayang Ibu. Program ini diharapkan menjadi tonggak perubahan pola pikir para pendidik dalam mengenalkan investasi sehat kepada siswa.
Kepala BEI NTB, Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana, menyampaikan bahwa melalui Road to CMSE 2025 dan Guruku Investor Saham, BEI berkomitmen memperluas pemahaman masyarakat terhadap investasi yang legal dan aman.
“Program ini bukan hanya tentang menambah jumlah investor, tetapi juga tentang meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat agar tidak mudah terjebak pada produk keuangan ilegal seperti pinjaman online (pinjol), judi online (judol), dan investasi bodong,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan semangat kolaborasi antara BEI, OJK, perguruan tinggi, dan komunitas lokal, NTB diharapkan menjadi salah satu wilayah dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi di Indonesia Timur.
Melalui rangkaian Road to CMSE 2025, BEI NTB tidak hanya membangun pemahaman masyarakat tentang pasar modal, tetapi juga membuka akses bagi berbagai lapisan masyarakat untuk menjadi bagian dari ekosistem investasi nasional.
Langkah ini diharapkan dapat mendukung tujuan besar CMSE 2025: mewujudkan pasar modal untuk rakyat, di mana setiap individu memiliki kesempatan berinvestasi dengan pengetahuan, tanggung jawab, dan semangat untuk membangun masa depan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. (Din)