Mataram, ntbone – Program rehabilitasi saluran irigasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menunjukkan capaian menggembirakan. Langkah ini merupakan bagian dari implementasi visi Prabowo–Gibran dalam memperkuat kedaulatan pangan nasional melalui peningkatan infrastruktur dasar pertanian.
Di tingkat daerah, program tersebut dijalankan secara bertahap di bawah kepemimpinan Gubernur Lalu Muhammad Iqbal dan Wakil Gubernur Indah Dhamayanti Putri, yang telah menetapkan pembangunan ekosistem industri pertanian sebagai salah satu prioritas dalam RPJMD 2025–2029.
Menurut Pemerintah Provinsi NTB, rehabilitasi saluran irigasi pada tahun berjalan telah difokuskan pada tiga kabupaten sekaligus: Lombok Timur, Lombok Utara, dan Dompu.
Ketiga wilayah ini merupakan sentra produksi pangan yang selama ini berkontribusi besar terhadap suplai beras dan palawija bagi NTB maupun kawasan Indonesia timur.
Progress Rehabilitasi Capai 73 Persen di Lombok Timur
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB, Sadimin, mengatakan bahwa realisasi fisik rehabilitasi di tiga kabupaten tersebut menunjukkan perkembangan positif. Untuk wilayah Lombok Timur, progres pekerjaan tercatat sebagai yang tertinggi.
“Program ini ditujukan untuk meningkatkan distribusi air ke lahan pertanian serta mendongkrak produktivitas padi dan komoditas palawija di wilayah sentra produksi,” kata Sadimin.
Ia menjelaskan, di Kabupaten Lombok Timur, pekerjaan berlokasi di Kecamatan Sikur pada empat ruas saluran, yakni Sikur Kanan, Sikur Kiri, Reban Talat Kanan, dan Reban Talat Kiri.
Total penanganan mencapai 3.869,94 meter dengan outcome 378 hektare sawah. Targetnya, rehabilitasi tersebut mampu meningkatkan indeks pertanaman hingga 230 persen.
“Anggarannya Rp6,005 miliar ini telah mencapai progres 73,44 persen,” bebernya.
Rehabilitasi di Lombok Utara Dorong Kenaikan Indeks Pertanaman
Sementara itu, Kabupaten Lombok Utara menjadi lokasi kedua yang ditangani tahun ini. Rehabilitasi dipusatkan di Kecamatan Kayangan dengan total panjang penanganan mencapai 2.140,17 meter. Tiga ruas saluran yang diperbaiki antara lain Sekunder Lokok Are, Lokok Napen, dan Sambi Belat. Sesuai perencanaan, outcome yang diharapkan mencapai 468,67 hektare dengan peningkatan indeks pertanaman hingga 215 persen.
“Progres pekerjaan per awal November mencapai 60,62 persen,” ujar Sadimin.
Ia menambahkan, peningkatan indeks pertanaman di Lombok Utara sangat penting mengingat wilayah tersebut selama ini memiliki potensi sumber air yang besar, namun belum termanfaatkan optimal akibat kondisi saluran irigasi yang mengalami kebocoran dan sedimentasi.
Perbaikan Irigasi di Dompu Pacu Produktivitas Lahan Lereng Tambora
Adapun untuk Kabupaten Dompu, rehabilitasi saluran irigasi berlokasi di Kecamatan Pekat, sebuah wilayah pertanian yang berada di lereng Gunung Tambora.
Kondisi tanahnya yang subur membuat daerah ini menjadi salah satu lumbung pangan di Pulau Sumbawa, sehingga perbaikan infrastruktur irigasi dianggap sangat strategis.
Perbaikan dilakukan pada tiga ruas saluran: Kadindi Atas, Kadindi Tengah, dan Kadindi Bawah. Total output mencapai 3.271 meter dengan luas outcome 472 hektare. Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp4,382 miliar.
“Progres hingga awal November tercatat 55,36 persen,” katanya.
“Rehabilitasi ini diharapkan mengatasi kebocoran saluran lama sehingga petani dapat meningkatkan pola tanam dari sekali panen menjadi dua kali padi dan satu kali palawija dalam setahun,” tambahnya.
Langkah Strategis Menuju Ketahanan Pangan NTB
Pemerintah Provinsi NTB menilai program rehabilitasi irigasi ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk memperkuat sektor pertanian melalui penyediaan infrastruktur dasar yang memadai.
Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal sebelumnya juga telah meminta dukungan pemerintah pusat agar program peningkatan kapasitas irigasi dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Dengan meningkatnya kualitas jaringan irigasi, pemerintah optimistis bahwa produksi pangan NTB dapat terdongkrak signifikan dalam beberapa tahun mendatang.
Harapannya, wilayah NTB tidak hanya mampu mencapai ketahanan pangan, tetapi juga menyumbang surplus beras dan palawija bagi kebutuhan nasional.
Pemerintah Provinsi NTB menyampaikan bahwa percepatan realisasi rehabilitasi irigasi bukan hanya memperbaiki infrastruktur yang rusak, tetapi juga membuka peluang bagi petani untuk mengoptimalkan lahan yang selama ini belum produktif maksimal.
Dengan capaian progres yang terus meningkat, program ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan petani sekaligus mendukung agenda besar kedaulatan pangan yang dicanangkan pemerintah pusat.











