Beranda Ekbis MRMP Sumbawa, Pabrik Penggilingan Padi Modern Pertama di Indonesia Timur

MRMP Sumbawa, Pabrik Penggilingan Padi Modern Pertama di Indonesia Timur

38
0
Proses Pengemasan Beras. (Dok NTBOne)
Proses Pengemasan Beras. (Dok NTBOne)

Sumbawa, ntbone – Modern Rice Milling Plant (MRMP) Sumbawa yang dibangun oleh Perum Bulog di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi pabrik penggilingan padi modern pertama dan terbesar di Indonesia Timur.

Pabrik penggilingan padi tersebut memiliki teknologi canggih dan kapasitas tinggi untuk menghasilkan beras berkualitas.

Menurut Pimpinan Wilayah BULOG NTB David Susanto, pabrik penggilingan padi atau MRMP Sumbawa memiliki 4 dryer yang masing-masing dapat mengeringkan 30 ton gabah per hari.

Beras super yang dihasilkan di MRMP Sumbawa. (Dok NTBOne)
Beras super yang dihasilkan di MRMP Sumbawa. (Dok NTBOne)

Dryer tersebut menggunakan teknologi terkini yang dapat menghasilkan beras premium dan medium.

“Kami memiliki 4 dryer yang dapat mengubah gabah menjadi beras berkualitas tinggi. Ini adalah teknologi terbaru yang kami miliki,” katanya.

MRMP Sumbawa adalah salah satu dari delapan MRMP yang ada di Indonesia. Enam berada di Pulau Jawa, dan satu lagi di Lampung.

Proses pengeringan gabah di MRMP Sumbawa tergantung pada kadar air gabah kering panen (GKP). David mengatakan bahwa kadar air ideal untuk GKP adalah 25 persen.

Jika kadar air lebih tinggi, misalnya 28 persen, maka proses pengeringan akan memakan waktu lebih lama.

“Jika kadar air GKP 28 persen, maka kami harus mengeringkan gabah selama 14 jam. Jika kadar air GKP 25 persen, maka kami bisa mengeringkan gabah lebih cepat. Jika kami menggunakan pengeringan manual dengan sinar matahari, maka kami harus mengeringkan gabah selama dua hari,” terang David.

Setelah dikeringkan, gabah kemudian dimasukkan ke rice milling unit (RMU) untuk diproses menjadi beras. Di RMU, gabah melewati beberapa tahap, seperti pecah kulit, pemisahan batu (destoner), PK, poliser, dan kemasan.

“Kami dapat mengemas beras menjadi 5 dan 25 kilogram. Beras kemasan ini kemudian kami distribusikan ke daerah Sumbawa dan Mataram,” sebut David.

Pabrik penggilingan padi yang dibangun Perum Bulog di Kabupaten Sumbawa. (Dok NTBone)
Pabrik penggilingan padi yang dibangun Perum Bulog di Kabupaten Sumbawa. (Dok NTBone)

Ia juga menekankan bahwa MRMP Sumbawa memiliki keunggulan dalam hal color sorter. Alat ini dapat memisahkan biji-biji beras yang berwarna kuning atau hitam dari beras putih.

Selain itu, MRMP Sumbawa juga dapat menghasilkan beras tanpa menir atau beras kepala sesuai dengan permintaan konsumen.

“Kami dapat membuat beras dengan broken 15 persen atau broken 10 persen sesuai dengan permintaan konsumen. Kami juga dapat membuat drajat sosoh hingga 100 persen. Ini adalah kelebihan dari MRMP Sumbawa,” pungkas David. (Ida)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here