BI NTB Bantu Petani Kembangkan Cabai Organik Tahan Cuaca Ekstrem

0
96
Pj Gubernur NTB, H. Lalu Gita Ariadi (kiri dua), bersama Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap (kanan dua), melakukan panen cabai organik di Desa Kerongkong, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur. (Dok BI)
Pj Gubernur NTB, H. Lalu Gita Ariadi (kiri dua), bersama Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap (kanan dua), melakukan panen cabai organik di Desa Kerongkong, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur. (Dok BI)

Lombok Timur, ntbone – Cabai organik yang dibudidayakan oleh klaster tani binaan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu andalan untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah tersebut.

Hal itu disebabkan cabai organik memiliki produktivitas yang tinggi, kualitas yang baik, dan ketahanan yang kuat terhadap cuaca ekstrem.

Klaster tani cabai organik ini berada di Desa Kerongkong, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB. Luas areal tanam cabai organik di desa ini terus diperluas dari tahun ke tahun, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar.

Pada Kamis (12/1/2024), klaster tani cabai organik ini menggelar panen raya yang dihadiri oleh Anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTB, Penjabat atau Pj Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi, dan Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Berry Arifsyah Harahap.

Dalam kesempatan tersebut, Berry Arifsyah Harahap mengatakan bahwa BI NTB bersama dengan Pembina Kelompok Tani Orong Balak, Subhan, terus mendorong produktivitas cabai organik melalui penggunaan pupuk organik dan digital farming.

“Penggunaan pupuk organik dapat memberikan kualitas lebih baik dari sisi ketahanan, mengembalikan hara tanah, dan produksi yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa pertanian organik mampu membuat tanaman cabai lebih kuat terhadap perubahan cuaca, terutama saat musim hujan.

Dengan pemakaian pupuk organik seperti sabut kelapa, kedebong pisang, serta kotoran hewan, cabai dapat bertahan dan berproduksi dengan baik walau terkena curah hujan yang tinggi.

Selain itu, penggunaan digital farming dapat membantu petani mengukur kecocokan iklim sekitar, curah hujan, hara tanah, dan PH tanah.

Dengan begitu, petani dapat memproduksi cabai di luar dari musimnya, sehingga dapat menjaga harga cabai lebih stabil, memproduksi secara optimal tanpa menambah biaya pupuk, produktivitas meningkat, dan biaya produksi menurun.

“Manfaat penggunaan pupuk organik lainnya adalah dapat memproduksi 4,8 ton hingga 8 ton per hektare dan menambah umur pohon cabai mencapai 8 bulan hingga 1 tahun dengan produksi yang optimal,” terang Berry.

Klaster cabai binaan BI NTB, kata dia, telah menjadi penyuplai paling besar di tingkat nasional pada masa off season. Sejak 2023, dengan luas tanam 200 hektare,. Kemudian pada 2024, meningkat menjadi 600 hektare.

“Kami berharap dapat mencari klaster lainnya, tidak hanya di Lombok Timur tapi juga di Sumbawa, sehingga dapat memenuhi kebutuhan cabai nasional lebih besar,” kata Berry.

Sementara itu, Subhan yang merupakan Pembina Kelompok Tani Orong Balak, mengatakan bahwa ia telah dipercaya membawa program dari Kementerian Pertanian, yang memberikan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk lahan tanam cabai seluas 80 hektare pada 2022, 200 hektare pada 2023, dan 600 hektare pada 2024.

“Tentunya program ini bertujuan untuk menstabilkan harga pangan baik di nasional maupun di NTB. Terima kasih juga kepada BI NTB yang sudah banyak membantu kami,” tuturnya.

Pj Gubernur NTB, H. Lalu Gita Ariadi, mengapresiasi kerja sama antara BI NTB, pemerintah daerah, dan kelompok tani dalam mengembangkan cabai organik ini.

Ia mengatakan bahwa dengan menggunakan keunggulan bahan organik, daerah ini bisa menjadi daerah terdepan untuk memproduksi komoditas cabai.

“Ini adalah salah satu upaya kita untuk menjaga stabilitas inflasi, khususnya dari sisi pangan. Saya mengapresiasi kerja sama antara BI NTB, pemerintah daerah, dan kelompok tani dalam mengembangkan cabai organik ini,” tutupnya. (Ida)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini